Pesan Menteri Agama RI dan Syeikh Muhammad bin Ismail dalam Wisuda STAI Al-Hamidiyah Bangkalan

STAMIDIYA Rabu, 5 Juli 2017 10:09 WIB
2217x ditampilkan Galeri Headline Headline

Sebagai ritual tahunan akademik, STAI Al-Hamidiyah Bangkalan mengadakan rangkaian Wisuda Angkatan XI. Wisuda kali ini semakin meriah, berbeda dengan tahun sebelumnya, sebab dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin dan Syaikh al-Allamah Muhammad Ismain Zain al-Makki, [4 Juli 2017/10 Syawal 1438. Kehadiran dua tokoh besar dalam Wisuda kali ini menyebabkan berbagai pihak ikut hadir dalam wisuda kali ini. Sebutan saja misalnya, Prof. Dr. H. Abd A'la, M.Ag (Rektor UIN Sunan Ampel dan Kopertais Wilayah VI), Drs. H. Syamsul Bahri (kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur), beberapa rombongan kemenag Jatim kabupaten dan para ulama serta kiai-kiai alumni Haromain. Dalam kesempatan wisuda ini, ada dua hal yang menarik menjadi catatan dari pesan Bapak Lukman Hakim. Pertama, mahasiswa harus terus semangat belajar dan semangat mengabdi. Wisuda bukan kata akhir dari proses sehingga mahasiswa yang lulus hari ini harus memanfaatkan waktu untuk belajar, lebih-lebih dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Lebih dari itu, mahasiswa harus kembali kemasyarakat dengan berupaya menularkan proses pendidikan dan pengajaran dimanapun berada. Dengan begitu, ilmu yang diperoleh di kampus STAI Al-Hamidiyah semakin memberikan manfaat kepada yang lain. Kedua, mahasiswa harus memiliki kearifan bersikap. Sikap arif para sarjana ini penting agar menjadi contoh bagi yang lain. Sikap arif yang dimaksud, para lulusan ini harus menyadari bahwa perbedaan dalam masyarakat merupakan keniscayaan bahkan telah menjadi _sunnahtullah_. Dengan sikap arif ini, para sarjana STAI Al-Hamidiyah menempatkan dirinya terus menggalakkan kearifan bersikap dalam ruang sosial yang berbeda, melalui usaha mendepankan dialog dan mengedepankan pertemuan lintas masyarakat dalam ranah persamaan; persamaan sebagai anak bangsa yang memiliki hak yang sama. Tidak kalah pentingnya, Syaikh Muhammad Ismail juga memberikan penyampaian bahwa tradisi Wisuda dalam kultur akademik adalah tradisi baik yang sesuai dengan sunnah Rosul sebab di dalamnya terdapat penghormatan kepada ilmu dan pemilik ilmu, momentum tasyakuran dengan makan serta minum bersama. Maka, tradisi baik ini layak diteruskan. Selanjutnya, Syaikh Muhammad berharap agar para Sarjana tidak melupakan dimensi ruhiyyah, dimensi yang terus bergerak dan mengikat dengan nilai nilai ketuhanan. Rasionalitas ilmiah, akan terasa kering, tanpa dimensi ruhiyyah. Maka, sarjana STAI Al-Hamidiyah harus bergerak seirama agar kelak kita hidup dalam keselamatan, baik di dunia maupun akhirat. Semoga kehadiran beliau-beliau dan doa para kiai memberikan inspirasi serta semangat agar ilmu-ilmu yang diperoleh para wisudawan-wisudawati di STAI al-Hamidiyah memberikan kemanfaatan sebab kita yakin kekuatan doa akan memberikan jalan kemudahan bagi mereka. Semoga berkah. Selamat untuk para wisudawan-wisudawati.