Berawal Dari Niat Tulus Dan Ikhlas KH.Zarkasy Telah Berhasil Mendirikan Sebuah STAI Al-Hamidiyah Yang Dikelola Dengan Pola Menejemen Tradisional Kharismatik Dari Tahun 1962-1990 Dan Berorientasi Pada Sistem Pendidkan Diniyah Salafiyah. Kemudian Setelah KH.Abdullah Dahlawie Zarkasy Selesai Melakukan Rihlah Ilmiah Dan Menamatkan Pendidikan S1 Di Bahrul Ulum Jombang Maka Sejak Tahun 1990 Pola Menejemen Kepemimpinan STAI Al-Hamidiyah Secara Perlahan Dirubah Dengan Pola Menejemen Rasional Demokratik Dan Berorientasi Pada Dua Syistem Pendidikan Yaitu Salafiyah (Diniyah) Dan Khalafiyah (Formal), Pada Tahun 1990 MI Al-Hamidiyah Resmi Mendapatkan Ijin Operasional Dari Departem Agama Kemudian Pada Tahun 1992 Payung Hukum Atau Akte Notaries Yayasan Pendidikan Islam Al-Hamidiyah Disingkat YAPIASA Dikeluarkan Oleh Pengadilan Negeri Bangkalan, Setelah Iti Pada Tahun 1993 Mts Al-Hamidiyah Resmi Didirikan Yang Dilanjutkan Dengan MA Al-Hamidiyah Pada Tahun 1995.
Kiai Muda Yang Rasional Dan Visioner KH.Abdullah Dahlawie Zarkasy Tidak Mau Berhenti Berjuang Untuk Memberdayakan Ummat Terutama SDM Masyarakat Madura Khususnya Kecamatan Konang Yang Tergolong Terpencil Dan Tertinggal, Kegigihan Beliau Menbuahkan Hasil Yang Gemilang. Pada Tahun 2003 Bersama Tokoh Masyarakat Kecamatan Konang Didukung Oleh Semua Instansi Terkait Seperti Departemen Agama Kabupaten Bangkalan,Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Sekarang Menjadi Dinas Pendidikan, Lembaga-Lembaga Madrasah Dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Seperti SMA Blega, MA Darul Muttaqin Blega,SMA Al-Bakriyah Blega,SMA Alul Albab Blega, SMK Suramadu Blega, MA Al-Ibrohimy Konang,MA Al-Hamidiyah Konang, SMK Al-Hamidiyah Konang, SMKN Tambelangan, Dan Seluruh Akademisi Yang Ada Di Kecamatan Konang Sepakat Untuk Didirikan STAI Al-Hamidiyah Bangkalan Yang Berlokasi Di Lingkungan Yayasan Al-Hamidiyah Sen-Asen Konang Bangkala.
Niat Tersebut Mendapatkan Respon Positif Dan Dukungan Penuh Dari Pihak Kopertais Wilayah IV Surabaya Sehingga Pada Tanggal 24 Ktober 2004 Mendapatkan SK Ijin Operasional Dari Dirjen Bagais Departemen Agama RI Dengan Nomor No.Dj.II/27/ 2004. Dan Dengan Kehendak Allah SWT Pada Tahun 2004 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah Bangkalan diresmikan dan dihadiri oleh Bapak menteri Agama RI Bapak Said Agil Husin Al-Munawar dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). SK Ijin Operasional tersebut telah diperpanjang melalui SK Dirjen Pendidikan Islam nomor No.DJ.I/385/2008 tanggal 27 Oktober 2008.
Visi,misi,tujuan,dan sasaran program studi Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah Bangkalan disusun berdasarkan mekanisme yang jelas, transparan, dan menantang dengan sebuah komitmen yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama-sama.
Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI Al-Hamidiyah Bangkalan merupakan lahan yang masih sangat produktif untuk dikembangkan, dan STAI di harapkan mampu menghasilkan sarjana di bidang Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) yang memiliki kedalaman spiritualitas, keluhuran akhlak serta keluasan dan integritas keilmuan di bidang Pendidikan Agama Islam sehingga tercermin sebagai pendidik PAI yang profesional, akuntabel, inovatif dan responsif terhadap perkembangan zaman.
Visi,Misi,dan Tujuan disusu secara bersama-sama dengan melibatkan semua komponen dan elemen akademik yang terlibat didalamnya seperti yayasan, civitas akademik, mahasiswa dan masyarakat.
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah, tentunya memiliki visi bagaimana mencetak sarjana yang berkemampuan keagamaan yang memadai dan berkemampuan profesional sesuai dengan bidangnya. Rasanya sudah bukan saatnya kita mendirikan perguruan tinggi, hanya berbekal menampung lulusan pendidikan setingkat lebih bawah, akan tetapi harus dipikirkan secara matang apa tujuan mendirikan lembaga pendidikan tinggi tersebut, yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia Profesional, bermoral dan memiliki komitmen terhadap kemajuan.
Oleh karena itu, ketika sebuah program studi di STAI Al-Hamidiyah dibuka maka tantangannya ialah menyiapkan dosen yang kompeten, menyiapkan kurikulum yang relevan, menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang baik dan tentunya menciptakan lingkungan akademis yang menunjang terhadap pencapaian tujuan pendidikan itu. Tugas ini tentunya tidak hanya ditanggung hanya oleh Yayasan penyelenggara pendidikan saja tetapi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, masyarakat dan pemerintah.